Konsisten Dukung Transisi Energi, Pertagas Niaga Sepakati Kerja Sama dengan PT Perindustrian Sawit Synergi
27 Mei 2023

Konsisten Dukung Transisi Energi, Pertagas Niaga Sepakati Kerja Sama dengan PT Perindustrian Sawit Synergi

Jakarta - Afiliasi Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk yakni PT Pertagas Niaga (PTGN) terus kukuhkan peran dalam transisi energi Indonesia. Kali ini melalui kesepakatan kerjasama yang dicapai PTGN dengan PT Perindustrian Sawit Synergi (PT PSS) pada Sabtu (27/05).
Melalui kerjasama ini PTGN akan menyuplai kebutuhan LNG untuk mendukung kegiatan refinery crude palm oil (CPO) PT PSS selama lima tahun. Proyek ini ditarget on stream pada kuartal ke-2 tahun 2024 dengan volume kontrak mencapai 2.000 MMBTUD ekuivalen.
Kesepakatan ini membuktikan konsistensi serta komitmen PTGN untuk terus mendorong utilisasi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan bagi industri. Sekaligus menjadi salah satu upaya kongkrit PTGN dalam mendukung transisi energi dan program Pemerintah Republik Indonesia menuju net zero emissions (NZE) 2060.
President Director PTGN, Aminuddin, menyampaikan “PTGN terus berupaya untuk mengoptimalkan penggunaan gas sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan bagi industri di Indonesia. Saat ini PTGN telah menyuplai kebutuhan energi untuk industri dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi dan Kawasan Indonesia Timur. Ini menjadi bukti komitmen PTGN mendukung Indonesia menuju NZE 2060”.
Chow Yang Chung, selaku Senior General Manager Utility PT PSS menuturkan “Pemanfaatan LNG sebagai energi alternatif adalah pilihan yang baik sekaligus memberikan kontribusi terhadap upaya penurunan emisi”.
LNG atau liquified natural gas merupakan gas metana dengan komposisi 90% metana (CH4) yang dicairkan pada tekanan atmosferik dan suhu -163 derajat celcius. Sebelum proses pencairan, gas harus menjalani proses pemurnian terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan senyawa yang tidak diharapkan seperi CO2, H2S, Hg, H2O dan hidrokarbon berat.
Proses tersebut akan mengurangi volume gas menjadi lebih kecil 600 kali. Penyusutan ini membuat LNG mudah ditransportasikan dalam jumlah yang lebih banyak. LNG ditransportasikan melalui kapal-kapal ke terminal-terminal LNG dan disimpan di tangki dengan tekanan atmosferik. Kemudian LNG dikonversi kembali menjadi gas dan disalurkan melalui sistem transmisi. LNG juga memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan sumber energi lainnya.