Bontang – Bontang selama ini dikenal sebagai kota lokasi pemrosesan LNG namun baru pada Sabtu (14/04), industri di Bontang menggunakan bahan bakar Liquefied Natural Gas atau LNG untuk pertama kalinya. Minggu (15/04), Subholding Gas Pertamina melalui Pertagas Niaga mensuplai LNG untuk PT Energi Unggul Persada, sebuah industri yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak kelapa sawit di Bontang Lestari, Bontang, Kalimantan Timur. Pemanfaatan LNG ini menggambarkan kian tingginya kesadaran pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan khususnya di kalangan industri. “Ini menjadi pencapaaian
EUP akan menggunakan LNG sebesar 462 MMBTUD dan akan bertambah seiring dengan ekspansi pabrik. LNG dipasok dari Filling Station Plant 26 Pertamina Gas di area PT Badak LNG yang selanjutnya diantarkan menggunakan truk ISOtank. Sesampainya di pabrik, LNG ini kemudian diregasifikasi untuk berubah kembali menjadi gas. “LNG ini digunakan untuk kebutuhan boiler pabrik. Kami menghitung penggunaan LNG ini menghasilkan efisiensi biaya kisaran 37% jika dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar lain,” jelas General Manager PT EUP, Hendri Chandra. Pemanfaatan LNG oleh EUP ini diharapkan diikuti oleh industri lainnya sehingga pemanfaatan energi bersih makin meluas.
Pertagas Niaga selama ini menjadi pelopor dalam niaga LNG untuk suplai industri baik untuk kebutuhan pabrik maupun fasilitas umum seperti hotel, rumah sakit, restoran maupun kafe sejak tahun 2015 dengan volume rata-rata 12.000 MMBTU. Suplai LNG menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi bagi wilayah yang belum terjangkau infrastruktur jaringan pipa gas salah satunya adalah kawasan Indonesia Timur. Pemanfaatan LNG selain sebagai energi transisi menuju energi hijau, juga merupakan bagian upaya mewujudkan pemerataan dan kemandirian energi dalam negeri.